Pages

Minggu, 27 Oktober 2013

Cerita singkat bukan cerita pendek

     Entah saya harus memulainya dari mana bercerita sekarang, sebenarnya sekarang waktunya menyelesaikan tugas kuliah yang begitu banyak, tapi rasanya otak tidak mau lagi di ajak kompromi untuk menyelesaikan sesuatu yang berbau ilmiah, dengan aturan yang begitu ketat diperhatikan, lagi bad mod katanya. kalau gitu mendingan tulis sesuatu di blog dulu aja deh.
        Dua bulan kuliah di kampus baru ini, Sudah banyak cerita dan kisah yang saya simak, terutama dari para pengajar di kampus yang menceritakan bagaimana perjalanan hidup mereka. sebenarnya bukannya materi yang disampaikan di awal-awal pertemuan yang saya senangi dalam kuliah ini, tapi bagaimana mereka memotivasi diri para mahasiswa yang mendengarnya.

     Diantaranya ada yang memulainya hidupnya dengan bekerja di industri tekstil, tidur di poskamling karena tidak memiliki tempat tinggal, ada yang jauh-jauh dari padang ke bandung hanya untuk kuliah, tapi rata-rata dari mereka adalah anak petani, sudah lama menjadi yatim pula, berasal dari daerah terpencil dan lain-lain. Yang menjadi pertanyaan sekarang bagaimana bisa mereka bisa berhasil dan menjadi seorang pendidik sementara kalau dipikirkan secara logika, keadaan benar-benar tidak mendukung.

     Dari sekian kisah yang mereka ceritakan saat itu, ada beberapa kesamaan, diantaranya semuanya bermodalkan niat karena Allah, tekad yang kuat, Fokus pada tujuan dan yang utama adalah Restu Bidadari syurga kita di rumah, siapa lagi kalau bukan orang tua kita. bagi yang sudah berkeluarga ya Orang Tua dan pasangan tentunya. tapi ada beberapa pesan dari pendidik yang saya tangkap dan langsung ditulis di halaman depan buku catatan yang saya bawa pada saat itu:

" Bergaulah dengan masalah, jangan menghindar dari masalah, yang harus dilakukan hadapi masalah dan jadilah mahasiswa yang siap menghadapi masalah dan memecahkan masalah ".

Saat itu juga, refleks otak dan hati menyetujui dan menyepakati statement yang disampaikan.

"Thanks Prof.  Semoga saya bisa mengikuti Peta Hidupnya". 



2 komentar:

Parlina Wi mengatakan...

wah.. kalo gue di sana, gue juga kayaknya bakalan syuka ne prof.. masalah seperti UAN, ujian biar naik ke jenjang lebih tinggi.. menghindari UAn artinya gak lulus... *yea, mungkin begitu :)

Unknown mengatakan...

haha... benar-benar... saya setuju dengan pandanganmu itu... tetap semangat menyusun Peta hidup kita ya(*ini lebih-lebih menyemangati diri sendiri juga).