Pages

Kamis, 31 Oktober 2013

Belajar menulis yuk...

"Sebagian orang mengatakan kesempatan tidak datang satu kali, itu tidak benar. Kesempatan itu selalu datang tetapi anda harus siap menanggapinya".

         Terkadang ide juga begitu, ketika satu ide itu muncul, jika kita tidak siap menanggapinya maka akan terlewatkan saja, dan beberapa saat kemudian akan terlupakan lagi. Agar tidak hanya berada di memori  tidak ada salahnya menulisnya, bisa di blog, di buku catatan, di handphone, dan dimana saja kita suka. suatu saat apa yang kalian tulis akan ada manfaatnya, bukan hanya untuk kita, bisa saja yang membaca juga akan merasakan manfaatnya, bisa jadi itu  akan menjadi amal jahriyah buat kita kelak. Coba bayangkan satu artikel  dibaca dan menginspirasi satu orang lainnya, satu orang tadi menginpirasi satu orang di bawahnya, begitu seterusnya. sudah berapa pahala yang kita dapatkan itu. bisa jadi tulisan anda seperti "multi level" pahala buat kita. Jangan berpikir tulisan kita masih kurang bagus atau tidak berkualitas, apalagi membandingkan dengan karya orang lain. seburuk apapun tulisan anda, tetap saja itu karya anda. 

        Sedikit mengutip kalimat dari pendongengkata yang juga menginspirasi dan saya harus sampaikan kepada anda, agar bonus(baca: pahala)  dari perusahaan "multi level pahala"  dapat  mengalir ke saya juga, kira-kira begini kalimatnya :

" Cintai saja apa yang sudah anda tulis. Itu karya anda, mungkin masih compang-camping atau mungkin menjelma itik buruk rupa. Tapi itulah wujud usaha awal anda. Seiring waktu anda akan melihat bagaimana si itik ternyata berubah menjadi si angsa cantik dengan kepak sayap yang anggun. Nikmati prosesnya, kenali jejak-jejak anda. Menulislah" .

 

Selasa, 29 Oktober 2013

Tentang hati seorang sahabat


         Waktu itu seorang sahabat tiba-tiba  menitikkan air mata, padahal sehari sebelumnya dia begitu ceria bermain-main  dan mengganggu teman-temannya. usut demi usut, baru saya tahu ternyata dia baru putus dengan pacarnya.. Oh My God.
ini mungkin orang ke sekian nih yang saya temui dengan kasus yang sama...

       Seorang sahabat lama juga pernah merasakan hal yang sama, siangnya saya tanyakan kabar hubungannya, dia pun menjawab dengan bangga, tapi malamnya dia kembali menelpon dan mengabari kalau dia telah putus dengan pacarnya beberapa menit yang lalu. tragis juga ya.

    Kalau berbicara tentang hati memang susah juga. Hal seperti ini juga pernah saya rasakan dulu, tapi setelah belajar banyak dari buku, dari beberapa motivator, membuat saya sadar, ngapain sibuk mikirin anak orang lain yang belum jelas jadi milik kita. lebih baik sibuk memperbaiki diri sendiri. Nanti pada masanya kalian baru menyadari, kenapa kalian tidak sampai menikah, dan nanti pula kalian akan merasa bersyukur karena tidak jadi dengannya. Tanamkan saja dalam hati kalian : " Jangan jadikan orang lain sebagai sumber kebahagian kita, tapi jadikan diri kita sumber kebahagiaan, Kenapa..??, karena ketika orang itu pergi maka hilanglah kebahagiaan kita, dan ketika kita menjadikan diri kita sumber kebahagiaan, maka kita tidak akan merasa ada yang hilang dan orang lain akan mencari kebahagiaan bersama kita." Bukankah yang dicari oleh kita semua adalah Kebahagiaan... Iya kaan..?

Tetap semangat dan sabar ya kawan selama masa-masa menunggu. Yang baik untuk yang baik, begitu juga sebaliknya.






Minggu, 27 Oktober 2013

Untitled

Ini cerita waktu saya mengikuti kuliah di salah satu kampus di negeri mimpi.

waktu itu ngantuk banget, tapi nggak tau ngantuk karena tidak paham yang dijelaskan dosen di depan ataukah efek karena tidak tidur semalaman. Entahlah..!!!

sempat menengok kebelakang, terlihat dari belasan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah statistik, ekspresi mereka benar-benar gue harus bilang WOOW. entah karena materinya itu terlalu susah ataukah terlalu gampang sampai menganggap  semuanya mudah sehingga  kurang diperhatikan, apalagi dosen berdiri tepat  di depan LCD proyektor yang digunakan saat itu, terlihat serasa angka dan huruf itu menempel  di muka dan jidat dosen, terlihat  ada yang menguap, jidat mengkerut, ada yang fotoin temannya  yang lagi kebingungan, bahkan ada yang sempat-sempatnya update status, gak tau deh apa yang ditulis di wallnya. Ada juga mahasiswa yang kritis, menanyakan materi ke teman-temannya, kira-kira pertanyaannya begini ; " Teh ngerti Nggak yang dijelaskan dosen di depan?", dari beberapa sampel yang ditanyakan, semuanya tersenyum dan menggelengkan kepala. 

Coba kalau gak pahamnya sendirian, pasti bakalan cemas banget ya, karena nggak pahamnya bareng-bareng, eh malah senang-senang aja semuanya. 

Note : 
Hal-hal seperti ini jangan ditiru ya, ini ditulis karena saya lagi pancing otak yang lagi ngambek bekerja, apalagi harus menyelesaikan tugas-tugas yang berbau ilmiah, bau nya aja udah bikin stress, apalagi menyelesaikannya. Yaaa... walaupun stress itu menandakan kita masih waras, iya kaan...!!! 

Cerita singkat bukan cerita pendek

     Entah saya harus memulainya dari mana bercerita sekarang, sebenarnya sekarang waktunya menyelesaikan tugas kuliah yang begitu banyak, tapi rasanya otak tidak mau lagi di ajak kompromi untuk menyelesaikan sesuatu yang berbau ilmiah, dengan aturan yang begitu ketat diperhatikan, lagi bad mod katanya. kalau gitu mendingan tulis sesuatu di blog dulu aja deh.
        Dua bulan kuliah di kampus baru ini, Sudah banyak cerita dan kisah yang saya simak, terutama dari para pengajar di kampus yang menceritakan bagaimana perjalanan hidup mereka. sebenarnya bukannya materi yang disampaikan di awal-awal pertemuan yang saya senangi dalam kuliah ini, tapi bagaimana mereka memotivasi diri para mahasiswa yang mendengarnya.

     Diantaranya ada yang memulainya hidupnya dengan bekerja di industri tekstil, tidur di poskamling karena tidak memiliki tempat tinggal, ada yang jauh-jauh dari padang ke bandung hanya untuk kuliah, tapi rata-rata dari mereka adalah anak petani, sudah lama menjadi yatim pula, berasal dari daerah terpencil dan lain-lain. Yang menjadi pertanyaan sekarang bagaimana bisa mereka bisa berhasil dan menjadi seorang pendidik sementara kalau dipikirkan secara logika, keadaan benar-benar tidak mendukung.

     Dari sekian kisah yang mereka ceritakan saat itu, ada beberapa kesamaan, diantaranya semuanya bermodalkan niat karena Allah, tekad yang kuat, Fokus pada tujuan dan yang utama adalah Restu Bidadari syurga kita di rumah, siapa lagi kalau bukan orang tua kita. bagi yang sudah berkeluarga ya Orang Tua dan pasangan tentunya. tapi ada beberapa pesan dari pendidik yang saya tangkap dan langsung ditulis di halaman depan buku catatan yang saya bawa pada saat itu:

" Bergaulah dengan masalah, jangan menghindar dari masalah, yang harus dilakukan hadapi masalah dan jadilah mahasiswa yang siap menghadapi masalah dan memecahkan masalah ".

Saat itu juga, refleks otak dan hati menyetujui dan menyepakati statement yang disampaikan.

"Thanks Prof.  Semoga saya bisa mengikuti Peta Hidupnya".