Setidaknya seharian itu, saya ingin menulis apa saja, walau tidak terlalu
penting isinya, menulis, mengingat dan bercerita masa-masa kuliah di
Universitas Mataram, masa-masa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) , masa-masa di
sekolah itu.
Tapi, ada satu moment yang paling
saya senangi saat PPL, yaitu ketika kami mengajar di kelas dua, kenapa,,,? karena
anaknya pintar-pintar. “Pintar bermain dengan kata”.
Saat itu, temen saya sebut saja Ibu Pendongeng kata, ibu itu ingin
mempraktekkan Pembelajaran PAIKEM seperti yang diajarkan di dunia kampus.
Ternyata model pembelajaran yang diterapkan itu efektif juga sih.
Anak-anak dengan asyiknya mengarang sesuai dengan Maping yang di tempel
oleh gurunya di papan tulis, serasa pensil mereka menari-nari di atas
kertas, sangat menikmati pembelajaran yang jarang mereka lakukan, dan
hasil karangan mereka pun cukup bagus kok. Ada-ada saja yang ditulis, saat itu
mereka mengarang tentang Pangeran berkuda dan Tuan Putri. Sungguh
di luar dugaan, anak-anak itu tidak menjiplak
ataupun mengikuti kumpulan dongeng seribu satu
malam. Benar-benar kreatif, kira-kira begini
pecahan-pecahan kalimat yang ditulis di akhir cerita mereka;
“Akhirnya, Sang Pangeran berkuda menikah dengan nenek sihir dan merekapun hidup
bahagia, selamanya. Selesai”. Wah, putrinya yang hilang bukan nenek sihirnya. sungguh
ending yang tidak terduga.
Tapi tidak apa-apa, mereka cukup pintar kok dalam mengarang, buktinya
saja berhasil menyelesaikannya. saya keberatan kalau ada yang mengatakan, “Ah
itu sih biasa saja”, Untuk ukuran anak SD kelas II, itu sudah luar
biasa, kenapa...?
Karena pada masa itu dengan pengetahuan baru yang dimiliki, belum genap 2
tahun menginjakkan kakinya di dunia sekolah, sudah mampu membuat karangan,
padahal pada masa itu kita mungkin belum bisa seperti mereka. Iya kaan....!!!
saya ingin merayu sang Pencipta, memuji, mengangung agungkan naman-Nya
dan memohon pada-Nya, bukan untuk ku, tapi untuk mereka:
“ Ya
Allah tiada tempat kami meminta dan memohon Pertolongan Selain kepada-MU,
Jadikanlah diantara mereka menjadi Penulis yang hebat kelak . Aamiin.
3 komentar:
hahaha.. sy malah hampir lupa moment ini... saat bongkar-bongkar arsip skripsi saya nemu lembar karangan anak-anak itu lagi.. lumayan menghibur :) seandainya wkatu itu memungkinkan, saya akan ajari mereka ngeblog juga :)
hahaha.. sy malah hampir lupa moment ini... saat bongkar-bongkar arsip skripsi saya nemu lembar karangan anak-anak itu lagi.. lumayan menghibur :) seandainya wkatu itu memungkinkan, saya akan ajari mereka ngeblog juga :)
bagus :) tetntang pengalaman ya
Posting Komentar